Doa Bahasa Arab,
Doa Sehari-hari,
Doa Sholat,
Sholat Sunah,
Sholat Wajib
Blog Khusus Doa
- Seperti yang sudah kami sampaikan pada artikel sebelumnya, setelah selesai
sholat fardhu/sunnah, dianjurkan membaca wirid dan dzikir sesudah shalat, yang
kemudian dilanjutkan dengan bacaan doa sholat fardhu/sunnah dalam bahasa
arab.
Karena (alhamdulillah) bacaan wirid dan dzikir sudah pernah kami share, maka pertemuan ini kami akan menyajikan lafadz doa sesudah sholat lengkap arab, latin dan artinya. Doa sesudah shalat ini baik diamalkan ketika selesai shalat fardhu maupun setelah sholat sunnah.
Pada dasarnya, bacaan doa setelah selesai sholat merupakan Kumpulan Doa-doa Islami Bahasa Arab yang digabungkan atau dibaca sesudah sholat. Misalnya, membaca doa memohon dijauhkan dari kejahatan, kemudian disusul/dilanjutkan dengan doa selamat dunia akhirat dan seterusnya.
Karena (alhamdulillah) bacaan wirid dan dzikir sudah pernah kami share, maka pertemuan ini kami akan menyajikan lafadz doa sesudah sholat lengkap arab, latin dan artinya. Doa sesudah shalat ini baik diamalkan ketika selesai shalat fardhu maupun setelah sholat sunnah.
Pada dasarnya, bacaan doa setelah selesai sholat merupakan Kumpulan Doa-doa Islami Bahasa Arab yang digabungkan atau dibaca sesudah sholat. Misalnya, membaca doa memohon dijauhkan dari kejahatan, kemudian disusul/dilanjutkan dengan doa selamat dunia akhirat dan seterusnya.
Ilustrasi : Berdoa setelah selesai
sholat berjama'ah
|
Untuk lebih jelasnya, berikut langsung saja kami sajikan lafadz bacaan doa setelah sholat dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya lengkap yang secara umum diamalkan oleh masyarakat kita.
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرِّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا
يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM. ALHAMDU
LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN. HAMDAY YU-WAAFII NI'AMAHUU WA YUKAAFI'U MAZIIDAH.
YAA RABBANAA LAKALHAMDU WA LAKASY SYUKRU KA-MAA YAMBAGHIILIJALAALIWAJHIKA WA
'AZHIIMISUL-THAANIK.
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu.
اَللهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
صَلاَةً تُنْجِيْنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ
لَنَابِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ
السَّيِّئَاتِ. وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا
بِهَا اَقْصَى الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ
الْمَمَاتِ اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ
الْحَاجَاتِ.
ALLAAHUMMA SHALLIWASALLIM 'ALAA
SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA 'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. SHALA ATAN TUN AJIHNAA
BÍHAA MINJAMII'IL AHWAALI WAL AAFAAT. WA TAQDHII LANAA BIHAA JAMII'AL HAAJAAT.
WA TUTHAHHIRUNAA BIHAA MIN JAMII'IS SAYYI'AAT. W ATARFA ' UN A A BIHAA 'INDAKA
' A'LADDARAJAAT. WA TUBALLIGHUNAA BIHAA AQSHAL GHAAYAATI MIN JAMII'IL
KHAIRAATIFIL HAYAATIWA BA'DAL MAMAAT. INNAHU SAMII'UN QARIIBUM MUJIIBUD
DA'AWAAT WAYAA QAADHIYAL HAAJAAT.
Artinya :
Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesunggunya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan Hamba-Nya.
Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesunggunya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan Hamba-Nya.
اَللهُمَّ
اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً
فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى
الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً
بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA
SALAAMATAN FTDDIINI WADDUN-YAA WAL AAKHIRAH. WA 'AAFIYA-TAN FIL JASADI WA
SHIHHATAN FIL BADANI WA ZIYAADATAN FIL 'ILMI WA BARAKATAN FIRRIZQI WA TAUB ATAN
QABLAL MAUT WA RAHM ATAN 'INDALMAUT WA MAGHFIRATAN BA'D AL MAUT. ALLAAHUMMA
HAWWIN 'ALAINAA FII SAKARAATIL MAUT WAN NAJAATA MINAN NAARI WAL 'AFWA 'INDAL
HISAAB.
Artinya :
Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, (Berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab.
Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, (Berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab.
اَللهُمَّ
اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ
وَعَذَابِ الْقَبْرِ
ALLAAHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA MINAL
'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL HARAMI WA 'ADZAABIL QABRI.
Artinya :
Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur
Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur
اَللهُمَّ
اِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ
نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَيُسْتَجَابُ لَهَا.
ALLAAHUMMAINNAA NA'UUDZU BIKA MIN
'ILMIN LAA YANFA' W AMIN QALBIN LAA YAKHSYA' W AMIN NAFSIN LAA TASYBA' WAMIN
DA'WATIN LAA YUSTAJAABU LAHAA.
Artinya :
Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yanag tak terkabul.
Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yanag tak terkabul.
رَبَّنَااغْفِرْلَنَا
ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ لَهُ
حَقٌّ عَلَيْنَا وَلِمَنْ اَحَبَّ وَاَحْسَنَ اِلَيْنَا وَلِكَافَّةِ
الْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعِيْنَ
RABBANAGH FIRLANAA DZUNUUBANAA WA
LIWAA-LIDIINAA WALIMASYAAYIKHINAA WA LIMU'ALLI-MIENAA WA LIMAN LAHUU H AQQUN'
ALAIN AA WA LIM AN AHABBA WA AHSANA ILAINAA WA LIKAAFFATIL MUS LIMUN A
AJMA'IIN.
Artinya :
Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat islam
Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat islam
رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا
اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
RABBANAA TAQABBAL MINNAA INNAKA
ANTAS SAMII'UL 'ALIIM, WA TUB 'ALAINAA INNAKA ANTAT TA WWA ABUR RAHIIM.
Artinya :
Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
رَبَّنَا
أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH,
WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR.
Artinya :
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.
وَصَلَّى
اللهُ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
WASHALLALLAAHU 'ALAA SAYYIDINAA
MUHAMMA-DIN WA'ALAA AALIHIWA SHAHBIHIIWA SALLAM, WAL HAMDU LILLAAHIRABBIL
'AALAMIIN.
Artinya :
Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam
Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya dan segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam
Bagaimana mungkin seseorang akan mencintai dan mengenal Allah SWT dan
Rasul Nya sedangkan dia tidak mengetahui bagaimana sifat wajib, mustahil dan
jaiz pada Allah dan Rasul Nya. Oleh sebab itu para ulama berpendapat hukum
mempelajari aqaid 50 ini adalah fardhu 'ain (wajib tiap individu). Diragukan
keshahan iman seseorang jika dia belum menguasai 'aqaid 50 beserta dalilnya
قال السنوسى وليس يكون الشخص مؤمنا اذا قال أنا جازم بالعقائد زلو قطعت قطعا قطعا لا ارجع عن جزمى هذا
"Imam as-Sanusi berkata : Dan seseorang tidak menjadi mukmin jika dia berkata : Saya mantap dengan aqidah-aqidah itu dan andai saya (diancam) untuk dipotong dengan beberapa potongan niscaya saya tidak akan mencabut kemantapan (jazam) saya ini".
بل لا يكون مؤمنا حتى يعلم كل عقيدة من هذه الخمسين بدليلها وتقديم هذا العلم فرضا كما يؤخذ من شرح العقائد لانه جعله اساسا ينبئ عليه غيره
"Bahkan dia tidak akan menjadi mukmin sehingga dia mengetahui akan setiap aqidah dari yang 50 ini dengan dalilnya (yang ijmali) dan (mengetahui pula bahwa) mendahulukan ilmu ini adalah fardhu sebagaimana dikutip dari kitab Syarhul Aqo'id, karena pengarangnya (yakni Sa'di Taftazani) telah menjadikanilmu ini sebagai dasar yang terbina atasnya barang yang selanjutnya"
20 SIFAT WAJIB DAN 20 SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH BESERTA DALILNYA
1. Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)
Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya
Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
2. Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya Hudust (Baru/Ada awalnya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli: Surat Al-Hadid ayat 3:
{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]
''Dialah yang Awal dan yang akhir.''
3. Baqa' (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti Allah Hudust, dan itu mustahil bagi Allah
Dalil Naqli : Surat Ar-Rahman ayat 27:
{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]
''Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan''.
4. MukhAlafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannya Mumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Asy-SyurA ayat 11:
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]
''tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,''
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannya Ihtiyaj (Membutuhkan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut ayat 6:
6;إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ العنكبوت:
''Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.''
6. Wahdaniyyah (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka tidak mungkin Allah Ta’addud.
Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas
4;قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
7. Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 20:
20إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [البقرة:
''Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.''
8. Iradah (Berkehendak) lawannya Karahah (Terpaksa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Karahah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Hud ayat 107:
107إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ هود:
''Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.''
9. ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Iradah(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 231:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
''Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu''.
10. Hayah (Hidup) lawannya Maut (Mati)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
Dalil naqli : Surat Al Baqarah ayat 255:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ البقرة:
''Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)''
11. Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shamam (Tuli)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.''
12. Bashar (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير :
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat''.
13. Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)
Dalil 'Aqli :Seandainya Allah bisu ,pasti Allah tidak dapat berfirman dan itu mustahil bagi Allah
Dalilnya Naqli :dalam surat An-Nisa ayat 164:
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
''dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung''
14. Qadiran lawannya ‘Ajizan
Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrah
15. Muridan lawannya Karihah
Dalilnya sama dengan dali sifat Iradah
16. ‘Aliman lawannya Jahilan
Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu
17. Hayyan lawannya mayyitan
Dalilnya sama dengan dalil sifat hayah
18. Sami’an lawannya Ashamma
Dalilnya sama dengan sifat Sama’
19. Bashiran lawannya A’maa
Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashar
20. Mutakaliman lawannya Abkama
Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam
1 SIFAT JAIZ BAGI ALLAH
Fi'lu kulli mumkinin aw tarkuhu
Artinya: “Mungkin bagi Allah menciptakan atau tidak menciptakan makhluk”.
Dalil ‘Aqli : Seandainya bagi Allah wajib atau mustahil menciptakan makhluk (Mumkinat), maka setiap apapun yang jaiz (mungkin) pasti akan jadi wajib dan jadi mustahil. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Ibrahim ayat 19:
إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ إبراهيم:
''jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru''
4 SIFAT WAJIB DAN 4 SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL BESERTA DALILNYA
1. Shidiq (Benar) lawannya Kadzib (Bohong)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Para Rosul Kadzib pasti Khobar (Wahyu) dari Allah pun bohong, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 22:
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ :
''Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka Berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.''.
2. Amanah (Terpercaya) lawannya Khiyanah (Berkhianat)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Khianah dengan melakukan pekerjaan yang diharamkan atau yang dimakruhkan oleh Allah, maka kita diperintahkan untuk melakukan yang diharamkan dan dimakruhkan, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
''Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik''
3. Tabligh (Menyampaikan) lawanya Kitman (Menyembunyikan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Kitman artinya menyembunyikan semua yang wajib disampaikan pada seluruh makhluk, pasti kita diperintahkan juga untuk menyembunyikan ilmu, dan itu mustahil. Karena barang siapa yang menyembunyikan ilmu maka dia dilaknat oleh Allah SWT.
Dalil Naqli : Surat Al Maidah ayat 92:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
''Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.''
4. Fathanah (Cerdas) lawannya Baladah (Bodoh)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Baladah, pasti para Rosul tidak akan mengalahkan musuh-musuhnya dalam mengadu atau beradu argumen, sedangkan para Rosul sudah terbukti bisa mengalahkan musuh-musuhnya , jadi mustahil para Rosul Baladah atau Bodoh.
Dalil Naqli : Surat Al An’am ayat 83:
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ
''Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.''
1 SIFAT JAIZ BAGI RASUL
Yaitu sifat “A’radhul Basyariyah”. Artinya sifat kemanusiaan, seperti para Rasul makan, minum, nikah, dan sakit.
Dalil ‘Aqli : Karena para sahabat suadah menyaksikan secara langsung para Rosulnya makan, minum, tertidur, nikah dan pernah sakit. Tapi sifat-sifat kemanusiaan itu tidak mengurangi martabat kerasulan malah menambah tingginya derajat para Rosul.
Dalil Naqli : Surat Al-Kahfi ayat 110:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
Katakanlah: ''Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”.
قال السنوسى وليس يكون الشخص مؤمنا اذا قال أنا جازم بالعقائد زلو قطعت قطعا قطعا لا ارجع عن جزمى هذا
"Imam as-Sanusi berkata : Dan seseorang tidak menjadi mukmin jika dia berkata : Saya mantap dengan aqidah-aqidah itu dan andai saya (diancam) untuk dipotong dengan beberapa potongan niscaya saya tidak akan mencabut kemantapan (jazam) saya ini".
بل لا يكون مؤمنا حتى يعلم كل عقيدة من هذه الخمسين بدليلها وتقديم هذا العلم فرضا كما يؤخذ من شرح العقائد لانه جعله اساسا ينبئ عليه غيره
"Bahkan dia tidak akan menjadi mukmin sehingga dia mengetahui akan setiap aqidah dari yang 50 ini dengan dalilnya (yang ijmali) dan (mengetahui pula bahwa) mendahulukan ilmu ini adalah fardhu sebagaimana dikutip dari kitab Syarhul Aqo'id, karena pengarangnya (yakni Sa'di Taftazani) telah menjadikanilmu ini sebagai dasar yang terbina atasnya barang yang selanjutnya"
20 SIFAT WAJIB DAN 20 SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH BESERTA DALILNYA
1. Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)
Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya
Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:
{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
2. Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya Hudust (Baru/Ada awalnya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli: Surat Al-Hadid ayat 3:
{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]
''Dialah yang Awal dan yang akhir.''
3. Baqa' (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti Allah Hudust, dan itu mustahil bagi Allah
Dalil Naqli : Surat Ar-Rahman ayat 27:
{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]
''Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan''.
4. MukhAlafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannya Mumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Asy-SyurA ayat 11:
{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]
''tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,''
5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannya Ihtiyaj (Membutuhkan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut ayat 6:
6;إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ العنكبوت:
''Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.''
6. Wahdaniyyah (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka tidak mungkin Allah Ta’addud.
Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas
4;قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
7. Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 20:
20إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [البقرة:
''Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.''
8. Iradah (Berkehendak) lawannya Karahah (Terpaksa)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Karahah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Hud ayat 107:
107إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ هود:
''Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.''
9. ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Iradah(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Baqarah ayat 231:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
''Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu''.
10. Hayah (Hidup) lawannya Maut (Mati)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
Dalil naqli : Surat Al Baqarah ayat 255:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ البقرة:
''Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)''
11. Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shamam (Tuli)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.''
12. Bashar (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)
Dalil ‘Aqli : Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
Dalil Naqli : Surat Asy Syura ayat 11:
وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير :
''dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat''.
13. Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)
Dalil 'Aqli :Seandainya Allah bisu ,pasti Allah tidak dapat berfirman dan itu mustahil bagi Allah
Dalilnya Naqli :dalam surat An-Nisa ayat 164:
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا
''dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung''
14. Qadiran lawannya ‘Ajizan
Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrah
15. Muridan lawannya Karihah
Dalilnya sama dengan dali sifat Iradah
16. ‘Aliman lawannya Jahilan
Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu
17. Hayyan lawannya mayyitan
Dalilnya sama dengan dalil sifat hayah
18. Sami’an lawannya Ashamma
Dalilnya sama dengan sifat Sama’
19. Bashiran lawannya A’maa
Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashar
20. Mutakaliman lawannya Abkama
Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam
1 SIFAT JAIZ BAGI ALLAH
Fi'lu kulli mumkinin aw tarkuhu
Artinya: “Mungkin bagi Allah menciptakan atau tidak menciptakan makhluk”.
Dalil ‘Aqli : Seandainya bagi Allah wajib atau mustahil menciptakan makhluk (Mumkinat), maka setiap apapun yang jaiz (mungkin) pasti akan jadi wajib dan jadi mustahil. Dan itu mustahil bagi Allah.
Dalil Naqli : Surat Ibrahim ayat 19:
إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ إبراهيم:
''jika dia menghendaki, niscaya dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru''
4 SIFAT WAJIB DAN 4 SIFAT MUSTAHIL BAGI RASUL BESERTA DALILNYA
1. Shidiq (Benar) lawannya Kadzib (Bohong)
Dalil ‘Aqli : Seandainya Para Rosul Kadzib pasti Khobar (Wahyu) dari Allah pun bohong, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 22:
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ :
''Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka Berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. dan benarlah Allah dan Rasul-Nya.''.
2. Amanah (Terpercaya) lawannya Khiyanah (Berkhianat)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Khianah dengan melakukan pekerjaan yang diharamkan atau yang dimakruhkan oleh Allah, maka kita diperintahkan untuk melakukan yang diharamkan dan dimakruhkan, dan itu mustahil.
Dalil Naqli : Surat Al Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
''Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik''
3. Tabligh (Menyampaikan) lawanya Kitman (Menyembunyikan)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Kitman artinya menyembunyikan semua yang wajib disampaikan pada seluruh makhluk, pasti kita diperintahkan juga untuk menyembunyikan ilmu, dan itu mustahil. Karena barang siapa yang menyembunyikan ilmu maka dia dilaknat oleh Allah SWT.
Dalil Naqli : Surat Al Maidah ayat 92:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
''Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka Ketahuilah bahwa Sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.''
4. Fathanah (Cerdas) lawannya Baladah (Bodoh)
Dalil ‘Aqli : Seandainya para Rosul Baladah, pasti para Rosul tidak akan mengalahkan musuh-musuhnya dalam mengadu atau beradu argumen, sedangkan para Rosul sudah terbukti bisa mengalahkan musuh-musuhnya , jadi mustahil para Rosul Baladah atau Bodoh.
Dalil Naqli : Surat Al An’am ayat 83:
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ
''Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.''
1 SIFAT JAIZ BAGI RASUL
Yaitu sifat “A’radhul Basyariyah”. Artinya sifat kemanusiaan, seperti para Rasul makan, minum, nikah, dan sakit.
Dalil ‘Aqli : Karena para sahabat suadah menyaksikan secara langsung para Rosulnya makan, minum, tertidur, nikah dan pernah sakit. Tapi sifat-sifat kemanusiaan itu tidak mengurangi martabat kerasulan malah menambah tingginya derajat para Rosul.
Dalil Naqli : Surat Al-Kahfi ayat 110:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ
Katakanlah: ''Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”.
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
ReplyDeleteAssalamualaikum saya atas nama Rini anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih