Skip to main content

Posts

permainan khas aceh (patok lele)/(bibet)

Apakah anda masih mendengar nama permainan ini ? Atau apakah anda belum mengenal permainan ini sama sekali ? Apabila anda adalah orang yang lahir di tahun 90an anda akan mengenal permainan yang bernama patok lele. Patok lele dimainkan dari kalangan anak-anak, remaja, sampai orang tua karena orang yang menonton permainan ini juga banyak di zaman dulu. Umumnya permainan ini dimainkan di sore hari karena saat sore orang banyak yang memiliki waktu senggang di zaman dulu sehingga yang bermain dan yang menonton permainan ini cukup ramai. Asal Permainan Patok lele sudah ada di zaman nenek moyang kita dan permainan ini populer di tahun 1900an tetapi tempat ditemukannya permainan ini belum diketahui kepastiannya, sebagian orang mengatakan dari Lampung, Sumatera Utara, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Tetapi pastinya permainan ini sudah menyebar hampir di seluruh Indonesia. Gambar 1. Anak-Anak yang Sedang Bermain Patok Lele Peralatan dan Fasilitan Permainan 1.              Lapangan ber
Recent posts

HAKIKAT MATEMATIKA

HAKIKAT MATEMATIKA   mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). 2. Matematika merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan kepada observasi (induktif) tetapi generalisasi yang didasarkan pada pembuktian secara deduktif. Dasar penalaran deduktif yang berperan besar dalam matematika adalah kebenaran. Suatu pernyataan haruslah didasarkan pada kebenaran pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pernyataan awal atau pernyataan pangkal dalam matematika dikenal dengan istilah aksioma atau postulat.  3. Matematika sebaga ilmu yang terstruktur dimana konsep-

makalah MEMBACA DAN SASTRA ANAK

MEMBACA DAN SASTRA ANAK Latar Belakang dan Tujuan Dalam buku Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah bab IV telah dibahas bahwa secara alami anak-anak senang menikmati karya sastra anak-anak. Kondisi ini perlu dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa, agar anak-anak senang belajar berbahasa, dan apabila dimanfaatkan untuk pembelajaran bidang studi diharapkan mereka juga lebih senang mempelajari bidang studi tersebut. Tambahan lagi, secara tidak langsung anak anak akan menyerap nilai keindahan dan nilai moral yang terkandung dalam karya sastra. Bab ini meninjau secara spesifik hubungan antara pembelajaran bahasa dan sastra, yakni hubungan antara salah satu keterampilan berbahasa tertulis yang bersifat reseptif yaitu membaca dan sastra anak. Disajikan pula pengembangan penbelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca karya sastra bagi murid murid kelas tiga sampai dengan kelas enam sekolah dasar. Konsep konsep yang mendasari hubungan antara membaca dan sastra dan cara

ELEMENTS OF FICTION

Nama : Ainsyah Nim   : 132307744 unit   : III ELEMENTS OF FICTION Ø   Characterization is the process by which a writer makes that character seem real to the reader. A.       TYPES OF CHARACTER There are many varieties of possible characters that we may find in a fictional story that are: 1.       Protagonist Protagonist is the central character who engages the reader’s interest and empathy. 2.       Antagonist Antagonist is the character, force, or collection of forces that stands directly opposed to the protagonist and gives rise to the conflict of the story. 3.       Static Character Static character  is a person who does not change throughout the work and the reader’s knowledge of that character does not grow. 4.       Dynamic Character Dynamic character is a person who undergoes some kind of change because of the action in the plot. 5.       Flat character A flat character embodies one or two qualities, idea, or traits that can be readily descri